 |
| Hamster Pertama Saya |
Pertama kali saya mencoba memelihara hamster pada bulan Maret 2010. Tepatnya tanggal 3 Maret 2010. Sebelum memutuskan untuk memelihara hamster, saya terlebih dahulu mengumpulkan segala informasi di internet mengenai jenis-jenisnya, sifat-sifatnya, dan yang terpenting perwatannya. akhirnya saya menjatuhkan pilihan pada hamster jenis Winter White dikarenakan saya melihat jenis tersebut paling cocok untuk pemula dan yang terpenting TIDAK MENGGIGIT aka JINAK.
Yap saya mulai mencari penjual hamster di Purwokerto. Cukup sulit ternyata mencari pet shop di sini, umumnya menjual hamster yang bisa dikatakan menyedihkan karena perawatannya yang minim. Akhirnya ada yang menganjurkan untuk membeli di MORO (org Pewete pasti tau lah !) karena ada lapak baru yang menjual hamster langsung dari peternaknya dan cukup terawat. Setelah cek TKP saya langsung mengajukan berbagai pertanyaan mengenai hamster. Setelah memilah-milih hamster yang tersedia, ternyata jenis Winter White yang tersisa hanya 1 pasang Agouti (normal) dan 2 ekor betina Sapphire. Sebenarnya saya sangat menginginkan seri lengkap dari Jenis Winter White ini, yang berarti kurang yang Pearl saja. Akhirnya okelah saya beli yang ada dahulu dan memesan yang Pearl jika nanti ada. umur Hamster sudah sangat sesuai dengan keinginan saya, 1 bulan, tapi begitu tanya harga, WOW mahal banget dah !!! Tapi it's ok buat hobby berapapun selama budget ada ya tidak masalah. Kandang pun saya beli disana sekaligus pasir zeolite, pasir wangi, serbuk kayu, dan tak lupa makanan hamsternya.
Setibanya di kamar kost, saya langsung foto-foto hamster baru dan menyiapkan kandang. Mereka digabungkan dalam 1 kandang berukuran 30x20x40 cm tingkat dua. Ternyata jenis Winter itu benar-benar jinak. meskipun awal-awal saya masih agak ragu saat memegangnya, tapi mereka sama sekali tidak menggigit. Awalnya saya masih melakukan "ritual" yang dianjurkan sebelum memegang hamster, seperti cuci tangan, meremas-remas serbuk agar memiliki bau yang netral, dan cara mengambil dari bawah seperti menciduk air. Lama-kelamaan saya bosan juga jika harus melakukan hal-hal tersebut jika ingin memegang hamster dan saya mencoba untuk langsung mengambil hamster tersebut tanpa "ritual". Dan hasilnya, tidak ada masalah. Mereka tetap tenang di tangan saya.
Dua minggu kemudian, pesanan Winter White Pearl saya tersedia. Ada 1 pasang, tapi karena sibuknya praktikum membuat saya tidak sempat mengambilnya. Akhirnya sang penjual menawarkan untuk mengantarkan hamster tersebut ke kost saya. Dan saya resmi memiliki ketiga jenis asli Winter White. Karena merasa kandang cukup penuh, saya memutuskan membeli kandang lagi untuk pasangan Pearl tersebut.
Dua bulan kemudian, saya melihat gelagat aneh dari sang betina Agouti. Dia jadi lebih agresif terhadap si jantan. Sementara si jantan sibuk dengan pasangan barunya si Sapphire. Dan saya baru ingat jika hal tersebut merupakan tanda-tanda hamster hamil. Wah makin bingung saya, tapi juga senang, karena katanya hamster yang akan melahirkan harus dipisah dari si jantan atau anaknya akan dimakan. Akhirnya saya beli toples bulat berdiameter 30cm sebagai tempat sang betina jika nanti melahirkan.
Tak lama setelah dipisah, tepatnya tanggal 9 Mei 2010, si betina melahirkan 6 ekor anak hamster, yang ternyata pas lahir ukurannya kecil banget. Disusul 10 hari kemudian si Sapphire ikut melahirkan 5 ekor anaknya (di ember, karena mendadak melahirkan jadi seadanya aja). Mendadak hamster saya menjadi banyak, dan tentu butuh kandang yang lebih banyak.
Singkatnya setelah berbelanja kebutuhan hamster, yang sebenarnya cukup menguras uang bulanan, saya tertarik untuk memelihara hamster hibrida, yang secara sifat sama seperti jenis Winter White. Pilihan jatuh pada jenis Blue Argente dan Golden Black Eyes. Saya membelinya pada seorang teman SMA yang ternyata telah menggeluti bisnis hamster cukup lama.
Karena jumlahnya yang semakin banyak, akhirnya saya mencoba untuk menjual sejumlah hamster saya. Mencoba memasang iklan di Facebook dan Kaskus, respon yang saya dapatkan cukup bagus saya berhasil menjual beberapa ekor hamster. Belakangan respon yang saya dapatkan semakin menggila. Peminat meningkat tajam, tapi sayangnya saya tidak memiliki hamster yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar, sehingga mereka harus indent (dah kayak beli mobil) beberapa minggu.
Sebenarnya ada keinginan untuk menambah jumlah indukan hamster, tapi saya mempertimbangkan waktu saya untuk mengurusnya, sehingga niat tersebut saya urungkan. Lagipula saya hanyalah HOBIIS HAMSTER bukan peternak hamster yang memang berniat untuk menggeluti bisnis hamster. Saya menjual hanya untuk mengurangi populasi di kamar kost saya. Karena itu stock yang tersedia juga terbatas.
Yah itu pengalaman saya dalam memelihara Hamster, khususnya Jenis Winter
